
Kode Kategori | 800 |
---|---|
Kategori | Sastra |
ISBN | 9786021298350 |
Judul | LAFAL CINTA |
Penulis | Kurniawan Al-Isyhad |
Penerbit | Zettu |
Tahun Terbit | 2014 |
Lafal Cinta, novel karangan penulis Kurniawan Al-Isyad, lahir di Cimahi, 22 Januari. Beberapa cerpennya pernah dimuat di media. Beberapa puisinya masuk dalam antologi bersama "Selayang pesan penghambaan" (Pustaka Nusantara, 2012) dan "Kunang-kunang dalam gelas" (Pustaka Nusantara, 2013). Novel ini menceritakan tentang kehidupan seorang pria yang ingin memutar waktu, kembali ke masa lalu. Namun dia bersyukur dan dia tak akan pernah memutar waktu meski diberi kesempatan. Pria itu bernama Hamzah, dia berasal dari keluarga yang agamis. Ayahnya seorang ustad yang telah meninggal lima tahun yang lalu. Sedangkan ibunya, Bu Saodah sering disebut sebagai ustazah. Sejak kecil Hamzah telah dididik oleh orang tuanya dengan pendidikan agama. Sehingga ketika baru duduk di kelas tiga SD Hamzah sudah hafal Juz Amma dan beberapa surat lainnya seperti Surat Yasin, Arrahman, Al waqiah dan Al Mulk. Namun ketika SMP, Hamzah mengenal pergaulan luar. Berawal dari keikutsertaannya dalam sebuah grup band sekolah, Hamzah mulai mengenal ganja. Sehingga ketika ia baru lulus SMA terjadilah pembunuhan itu yang mengakibatkan dirinya dipenjara. Sebenarnya ketika itu Hamzah tidak berniat untuk membunuh. Dia hanya membela seorang ibu penjual nasi dari palakan para preman. Namun preman itu malah menantangnya untuk berduel. Hamzah sempat menolak dan si preman merasa ditantang. Akhirnya emosi Hamzah mulai tersulut karena dia berada dalam pengaruh narkoba. Akhirnya terjadilah duel yang berakhir dengan kematian sang preman akibat beberapa kali tusukan di leher dan di perut oleh belati milik preman sendiri yang berhasil direbut oleh Hamzah. Lima tahun Hamzah menunggu di belakang jeruji penjara bahkan selama di penjara Hamzah tidak pernah dijenguk oleh keluarganya. Hari ini adalah hari yang ditunggu oleh Hamzah yaitu hari kebebasannya. Setelah bebas, Hamzah mengajak temannya Wisnu untuk menemaninya berziarah ke makam ayahnya. Dia ingin meminta maaf atas apa yang telah dia perbuat. Tanpa disengaja Hamzah bertemu dengan ibunya dan adiknya "Sarah" di makam ayahnya. Hamzah memanggil ibunya tetapi ibunya seolah tidak mengenal Hamzah dan meninggalkan Hamzah sendiri di makam ayahnya. Hamzah ingin meminta maaf kepada ibunya, dia mendatangi tempat tinggalnya dulu tetapi di sana dia tidak bertemu dengan ibu dan adiknya karena mereka telah menjual rumah tersebut untuk membayar semua kerusakan yang telah Hamzah lakukan di masa lalu dan memintakan maaf untuk Hamzah. Akhirnya Hamzah memilih pergi ke Bekasi untuk mencari ibu dan adiknya. Sebenarnya Ibu Saodah, Ibu Hamzah ingin bertemu dengan Hamzah. Dia menyesal telah memperlakukan Hamzah seperti itu. Selama Hamzah mencari keluarganya di Bekasi, Hamzah juga mendapat amanah dari Bang Jali, teman satu sel Hamzah saat di penjara. Dia mendapat amanah untuk memberikan surat yang dititipkan oleh Bang Jali kepada istrinya. Isi surat tersebut adalah Hamzah mendapat amanah untuk mengurus dan mendidik anak-anak yatim untuk semakin kuat dan pintar. Anak yatim tersebut ialah anak asuh Bang Jali. Selain itu, Hamzah juga mengikuti audisi MTQ tingkat Nasional yang disiarkan langsung oleh stasiun televisi. Dari situlah Ibu Saodah mengetahui keberadaan Hamzah dan akan menemuinya dalam final MTQ di salah satu stasiun tv swasta. Tidak hanya itu, Hamzah juga menemukan calon istri yang cantik bernama Hawa.